Rindu Rasul Bimbo

Senin, 22 Oktober 2012

Mekkah Diguyur Hujan, Jamaah Diminta Waspada Penulis : 22 Oktober 2012


Mekkah (Sinhat)--Jamaah calon haji Indonesia diminta mewaspadai perubahan cuaca esktrem yang terjadi di Kota Makkah, Arab Saudi.

Ahad (21/10) sore, secara tiba-tiba Kota Makkah diwarnai hujan ringan. Sebelum hujan turun, suara petir sempat menggelegar.

‘’Perubahan cuaca yang tiba-tiba ini harus diwaspadai para jamaah,’’ ungkap dr Ramon Andrias SpOK, dokter yang bertugas di Kantor Misi Haji Indonesia Makkah kepada Republika Online.

Menurut dia, hujan pertama yang turun tak bagus untuk kesehatan. Jamaah diimbau agar  menggunakan masker, karena hujan yang turun pertama kali akan menghasilkan debu.

‘’Waspadai munculnya gangguan pernapasan, misalnya pilek dan batuk,’’ papar Ramon.
Jamaah juga diimabu untuk menjaga pola makan dan membatasi aktivitasnya menjelang wukuf di Arafah.


Hujan Kedua

Warga Kota Makkah menyambut turunnya hujan, Ahad (21/10).  Hujan ringan yang membasahi Tanah Suci itu merupakan yang kedua pada tahun ini.

”Alhamdulillah, ini adalah hujan kedua yang turun pada tahun ini,” ungkap Zaini Haji Abdul Hannan, seorang mukimin kepada Republika Online, Ahad (21/10) sore.

Hujan yang pertama, kata dia, turun pada Januari lalu. ”Beruntung tahun ini hujan turun lagi di musim haji. Suhu udara menjadi lebih dingin,” papar Zaini.

Hujan ringan mewarnai kota Al Mukaromah, Ahad (21/10) sore. Hujan rintik-rintik yang terjadi sekitar pukul 16.30 itu tak berlangsung lama. Hujan ditandai dengan suara petir yang menggelegar.

Setelah hujan rintik-rintik, angin kencang melanda kota Makkah. Berdasarkan pantauan MCH, di kawasan Syisyah angin cukup kencang.

”Beginilah hujan di Arab,” kata seorang mukimin. Jamaah perlu mewaspadai perubahan cuaca ini. Suhu udara kota Makkah yang biasanya panas kini mulai menurun.

Ahad (21/10), suhu rata-rata kota Makkah mencapai 36 derajat celcius. ”Suhu tertinggi mencapai 38 derajat celcius,” ungkap dr Ramon Andrias SpOK, dokter yang bertugas di kantor Misi Haji Indonesia, Makkah.

Meski begitu kelembaban kota Makkah masih mencapai 28 persen. Itu beberti kandungan air dalam udara masih sangat rendah.(MCH/heri ruslan)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar