NASIONAL - HUMANIORA
Minggu, 06 Mei 2012 , 06:39:00
JAKARTA -
Persiapan penyelenggaraan ibadah haji musim 2012/1433 H terus dikebut.
Kementerian Agama (Kemenag) kini tengah berupaya menuntaskan perburuan
pemondokan di Makkah untuk jamaah haji reguler.
Sekretaris Direktorat Jendral (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh
(PHU) Kemenag Cepi Supriatna menuturkan, perburuan pemondokan menunjukan
perkembangan menggembirakan. Kabar terbaru, pemerintah Indonesia
memastikan sudah mengontrak pemondokan untuk 120 ribu jamaah atau kurang
80 ribu lagi. "Jika dipersentase, sudah mencapai 60 persen," katanya.
Kemenag menargetkan, perburuan pemondokan harus tuntas bulan ini. Sehingga, tidak mengganggu persiapan yang lain.
Menurut Cepi, meski Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) reguler
belum ditetapkan, pemerintah sudah mematok rata-rata biaya pemondokan.
Ini diperlukan karena hampir seluruh pemilik pemondokan meminta uang
muka.
Jika pemerintah mengandalkan uang dari pelunasan jamaah yang dibayarkan
setelah BPIH reguler 2012 digedok DPR, akan lama. Belum lagi, nanti ada
kemungkinan harga sewa akan naik berlipat-lipat. Risiko lainnya,
pemondokan yang berada dalam radius 2.500 meter dari Masjidil Haram
diserobot negara lain.
Data Kemenag menyebutkan, untuk tahun ini rata-rata harga sewa sementara
pemondokan adalah SAR 4.300 per jamaah (Rp 10,5 juta). Sementara BPIH
2011 lalu, sewa pemondokan dipatok rata-rata SAR 3.700 per jamaah (Rp 9
jutaan).
Cepi menuturkan, kenaikan sewa ini selain disebabkan kenaikan rutin juga
karena banyaknya pemondokan yang sedang direvonasi. Dengan jumlah
pemondokan yang terbatas, berdampak naiknya harga sewa.
Menurut Cepi, sampai saat ini, pemondokan yang sudah berhasil dikontrak
berada di radius 2.500 meter dari Masjidil Haram. "Kita berharap,
kekurangannya juga masih di radius ini. Doakan ya," tutur dia. Jika
harapan ini tercapai, maka seperti tahun lalu, seluruh pemondokan jamaah
haji berada di radius 2.500 meter dari Masjidil Haram.
Selain terus menuntaskan persoalan pemondokan, saat ini Menag
Suryadharma Ali (SDA) dikabarkan berada di tanah suci. Kunjungan SDA ini
juga dalam rangka penandatanganan beberapa nota kesepahaman (MoU)
terkait haji dengan Menteri Urusan Haji Kerajaan Arab Saudi.
Dalam kunjungan ini SDA terus melobi kerajaan Arab Saudi supaya menambah
kuota haji dasar Indonesia sebesar 20 ribu sehingga menjadi 231 ribu.
Selain itu juga meminta tambahan slot time penerbangan Garuda dari 11
menjadi 15 per hari.
Lobi berikutnya juga untuk penambahan gate kedatangan dan kepulangan di
bandara Arab Saudi. Selanjutnya pemerintah Indonesia juga mengusulkan
proses visa ke Kementerian Luar Negeri Saudi bisa dipercepat pada bulan
Sya"ban. Dengan demikian, pengurusan visa jamaah haji Indonesia bisa
dipercepat. (wan/nw)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar