Rindu Rasul Bimbo

Kamis, 06 Desember 2012

2013, Jakarta Kembali Manjakan Jamaah Penulis : 06 Desember 2012


Jakarta - Sinhat, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, H. Muhaimin Lutfie minta di masa mendatang petugas haji DKI Jakarta memberikan kesempatan kepada jamaah haji propinsi lain untuk menggunakan bantuan transportasi haji DKI Jakarta. “Sejauh tidak mengganggu jamaah haji DKI Jakarta, bila masih ada ruang  kosong tolong bantu mereka. Karena mereka saudara sebangsa,” ucap Muhaimin di ruang kerjanya, Rabu siang (05/12).
Muhaimin kembali mengatakan kebijakan bantuan transportasi dan catering gratis dari pemerintah daerah DKI Jakarta merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada warganya yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. “Ini langkah bagus. Dan, harus didukung penuh," pungkasnya. Pengadaan bus, ucap Muhaimin, berdampak positif bagi jamaah haji DKI Jakarta yang pemondokannya berada di ring dua. Pasalnya, kalau jalan kaki, jarak dari ring dua ke Masjidil Haram, kan, lumayan jauh,” katanya.
Demikian juga dengan pengadaan katering gratis, katanya, dilakukan untuk mendukung peningkatan pelayanan kepada jamaah haji Jakarta. “Bantuan ini diberikan selama jamaah berada di Makkah. Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Agama hanya menyediakan katering di Armina (Arafah-Mina) dan Madinah, sedangkan di Makkah tidak. Jakarta memilih untuk menyediakan katering karena dinilai lebih efektif," ujarnya.
Sementara, Asisten Kesejahteraan Masyarakat, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, H. Mara Oloan Siregar menjelaskan berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim gabungan dari Pemda dan DPRD DKI Jakarta justru kalau jamaah diberikan uang, tidak efektif. "Mereka pada dasarnya sudah memiliki uang yang diberikan di Asrama Haji berupa living cost atau bekal biaya hidup di Arab Saudi. Dengan uang itu sebenarnya jamaah sudah dapat mengatur makan dan minum selama berada di Arab Saudi. Dan karena manfaatnya banyak, besar kemungkinan pengadaan bantuan katering dan transportasi tahun depan tetap jalan,” tukas Mara usai menyambut kedatangan kloter akhir jamaah haji Jakarta di asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jum'at pagi (28/11) lalu.

Selasa, 04 Desember 2012

Kemenag Janjikan Bus yang Lebih Baik untuk Musim Haji 2013 Penulis : 30 November 2012

Jeddah (Sinhat)--Kementerian Agama sudah hampir pada kesimpulan untuk menyewa bus kualifikasi tertentu dari perusahaan tertentu pula, guna meningkatkan kualitas pelayanan transportasi jamaah haji 2013.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI Anggito Abimanyu di Jeddah, Rabu, mengatakan dirinya sudah berbicarakan dengan sejumlah perusahaan bus di Saudi untuk memberikan layanan yang lebih baik pada jamaah. Konsekwensinya, akan terjafi penambahan biaya bus, tetapi angkanya tidak sebesar perkiraan semula (100 riyal).
Penambahan biaya tersebut akan dibicarakan dengan DPR pada pembahasan perencanaan dan pembiayaan haji 2013. Terdapat sejumlah negara, diantaranya Iran, Turki dan Malaysia yang menyewa bus pada perusahaan tertentu, diantaranya pada perusahaan bus milik pemerintah Saudi, Saptco.
Selama ini, jamaah haji Indonesia menggunakan jasa bus yang dikoordinir Naqaba (konsorsium perusahaan bus Saudi). Kompensasinya, kualitas bus yang digunakan jamaah berbeda-beda karena anggota konsorsium perusahaan bus mengoperasikan kualitas bus yang tidak sama.
Sejumlah perusahaan bus mengoperasikan bus kualitas pariwisata dengan penyimpanan koper di bawah badan bus, tetapi tidak sedikit perusahaan bus yang mengoperasikan bus model lama dengan penyimpanan koper di atas atap.
Dampaknya, jamaah haji Indonesia hanya bisa pasrah jika mendapat bus lama dan pada lain waktu mendapat bus baru. Pada sebuah kejadian, koper jamaah dari Madinah ke Makkah tertinggal atau tidak terbawa bersama bus karena tempat penyimpanan kopernya kecil dan terbatas.
Pada kejadian lain, sebuah bus terbakar berikut koper jamaah di atasnya. Keluhan lain pada pelayanan bus adalah perilaku pengemudi yang membawa mobil ugal-ugalan, zig-zag atau berhenti dan turun dari bus tanpa alasan jelas.
Sebagian pengemudi meminta uang tips (fee atau sedekah) kepada jamaah, jika tidak diberi atau jumlah yang diterima tidak sesuai harapan maka laju bus dibuat zig-zag, rem mendadak atau saling mendahului.
Pada kasus tabrakan yang mengakibatkan 17 jamaah mendapat perawatan dan belasan lainnya luka ringan, bermula dari sopir yang meminta uang tips pada jamaah, lalu agaknya kurang puas dengan jumlah yang diterima, dua bus saling mendahului dan akhirnya tidak bisa mengelak dari truk di depan maka terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan empat dari delapan bus pengangkut jamaah.(MCH/ant)

22 Orang Jemaah Haji Masih Dirawat di Saudi Penulis : 30 November 2012

Jeddah (Sinhat)-- Saat ini masih terdapat 22 orang jemaah yang masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi dan belum bisa pulang ke daerah asal di Indonesia.
Kasie Pelayanan Kesehatan Daker Jeddah Ananto Prasetya di Jeddah, Kamis (29/11), menyatakan di Jeddah terdapat satu orang jemaah haji yang dirawat di RS King Fahd, yakni Sulani Ahmad Kasbi (58) anggota kelompok terbang MES-18 embarkasi Medan dirawat karena menderita kencing manis.
Jemaah haji yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi di Madinah adalah, 1. Jamaah Yatty Umanah Sunardjo binti Surya pemilik paspor A 0340070 (PIHK). 2. Siti Fatimah binti Abdullah Sumhudi A 3053930. 3. Hapiyeh binti Pusidin U852186. 4. Karnoto bin Kasmuri A3063036. 5. HJ Sukijan bin Darmo A3026338. 6. Umar Hasnan bin H Anang Imtan A2840415. 7. Morahman bin Sahrun A3007223. 8. Aminah binti Sahuri A2167333.
Jemaah haji yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi di Mekkah, 1. Abdullah Toyib Coreng A3256357. 2. Suroto Cokro Darmojo A2893083. 3. Choirudin Wahab Idris A2583652. 4. Mari Sakira Darman A3170112. 5. Makiah Asnawi Hadad A3324755. 6. Ahmad Syarwani V668032. 7. Misiri bin Masrikun A3003667. 8. Nikmatun Sholihun Sarbini A3681174. 9. Moeflichah A Rifa`i A3060986. 10. Hamamah Badai Musa A2733321. 11. M Idris Reniat A3224613. 12. Abdul Djari A3234069. 13. Tasminatun binti Madkusen A2689331.
Tak Perlu Khawatir
Perwakilan RI di Arab Saudi dalam hal ini Kantor Tehnis Urusan Haji (TUH) akan bertanggung jawab dan mendampingi jamaah yang dirawat di rumah sakit di Saudi meski musim haji sudah usai.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Saudi Syaerozi Dimyati di Jeddah sebelumnya mengatakan keluarga yang orang tua atau famili jamaah tersebut tidak perlu khawatir.
Syaerozi mengatakan tahun lalu terdapat 35 anggota jamaah yang dirawat di rumah sakit Saudi hingga bulan Ramadhan meski Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) sudah tutup dan petugas haji sudah pulang semua. "Biaya rumah sakit menjadi tanggungan Pemerintah Kerajaan Saudi. Gratis hingga jamaah kita sembuh dan mendapat ijin pulang," kata Syaerozi yang juga Ketua Tehnis Urusan Haji di Saudi.
Petugas Indonesia akan menjenguk dan memantau jamaah yang dirawat hingga sembuh. Jika, sudah sembuh maka jamaah akan dipulangkan dengan didampingi oleh seorang petugas Indonesia."Jika pulang dengan berbaring maka akan didampingi dua orang petugas Indonesia," kata Syaerozi.
Biasanya Garuda menyediakan empat kursi untuk jamaah yang berbaring, sedangkan Saudia enam kursi. Biaya tiket jamaah yang sakit setelah musim haji menjadi tanggung jawab maskapai penerbangan (Garuda dan Saudia). (MCH/ant)

Perencanaan Haji 2013 Tuntas Desember 2012 Penulis : 30 November 2012

Jeddah (Sinhat) -- Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan menuntaskan perencanaan haji 2013 pada Desember 2012 agar pembahasannya bisa dilakukan dengan DPR pada Januari tahun depan.
Dirjen Penyelengaraan Haji dan Umrah Kemenag, Anggito Abimanyu, di Jeddah, kemarin, mengatakan perencanaan haji 2013 mengacu pada hasil pelaksanaan haji 2012.
Ia mengatakan secara keseluruhan pelaksanaan haji 2012 berlangsung dengan baik. Meski demikian, kata dia, terdapat sejumlah item yang perlu dikaji ulang untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada tahun depan.
Secara garis besar dia menyatakan terdapat tiga item utama, yakni tentang peningkatan pelayanan penerbangan, pemondokan, dan sejumlah akar masalah yang memerlukan perhatian. Akar masalah yang memerlukan perhatian di antaranya rasionalisasi jumlah dan masa kerja petugas, masa tinggal jamaah, hotel transit di Jeddah, pembinaan ibadah bagi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji, Penyelenggara Ibadah Haji Khusus, penetapan kuota lansia dan pengawasan lembaga.
Anggito juga menyatakan akan mengkaji ulang metode dan materi pelatihan agar terbina kekompakan dan rasa kebersamaan sesama petugas, baik petugas dari dan binaan Kemenag maupun petugas dari dan binaan Kementerian Kesehatan.
Salah satu terobosan penyampaian informasi agar muncul persamaan persepsi adalah pembuatan video dengan menyampaikan kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan jamah di Saudi, baik di bidang bimbingan ibadah, maupun penjagaan kesehatan. Isi video itu akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada alim ulama dan organisasi massa Islam agar tidak keliru dan tidak melanggar ketentuan agama.(MCH/ant)